Gunungpati merupakan
Kecamatan yang terletak di bagian selatan kota Semarang yang merupakan wilayah
perbukitan yang sebagian besar wilayahnya yaitu 4.411,06 Ha masih memiliki potensi pertanian
dan perkebunan. Profil masyarakat di kecamatan Gunungpati memiliki jenis
pekerjaan masyarakat meliputi petani, buruh, wiraswasta dengan penghasilan <
1 juta rupiah yang masih jauh di bawah GNP (Gross National Product) Kota Semarang yaitu 5.204.668,41 rupiah perbulan. Sebagian masyarakat
Gunungpati memiliki tingkat pendidikan yang rendah dan tidak diimbangi oleh keterampilan, sehingga pekerjaan mereka sebagian besar sebagai
buruh (51,26%). Kecamatan Gunungpati memiliki luas lahan perkebunan 2.573,50 m2. Dengan hasil utama dari perkebunan
adalah buah-buahan seperti nangka, rambutan, durian, mangga dll.
Selama ini buah –
buahan hasil dari perkebunan tersebut hanya
dijual dalam kondisi segar begitu
saja tanpa ada pengolahan untuk dijadikan produk makanan. Disisi lain, Gunungpati yang merupakan sebagai kawasan penyangga mulai
ditata lahannya untuk
dijadikan
sebagai sentra penghasil buah-buahan, sehingga dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat sekitarnya.
Buah nangka (Artocarpus
heterophyllus) merupakan tanaman perennial atau tanaman
yang selalu berbuah secara terus-menerus. Dengan keadaan tersebut, menyebabkan
banyak buah nangka yang terbuang karena masyarakat hanya dapat memanfaatkan
dengan cara mengonsumsinya dalam kondisi segar. Disisi lain buah nangka
memiliki kandungan gizi yang cukup baik untuk asupan gizi masyarakat. Kandungan gizi yang
terdapat dalam buah nagka yaitu Protein, Lemak, Karbohidrat, Kalsium, Fosfor, Zat besi, Vitamin A, Vitamin C, dan Air. (Suprapti, Lies 2004)
Jumlah hasil panen buah
secara keseluruhan di
kecamatan Gunungpati pada pertengahan
tahun 2012 yaitu 86,3 ton dengan luas tanaman 305
hektar. Sedangkan untuk hasil panen buah nangka sendiri 2,242 ton. Dengan jumlah tersebut, kemungkinan sebagian akan membusuk sehingga tidak
berhasil dipasarkan semuanya dan petani akan mengalami kerugian yang cukup
besar. Oleh karena itu diperlukan alternatif pemecahan masalah untuk mengatasi
kendala tersebut. Beberapa alternatif pemecahan masalah tersebut adalah dengan
mengolah nangka menjadi minuman sirup buah nangka, sari
buah nangka, serta selai nangka. Pengolahan
nangka menjadi produk sirup, sari buah dan selai dipilih karena memiliki satu kesatuan proses
yang menghasilkan 3 produk yang berbeda dan tidak ada limbah yang terbuang dari
proses tersebut. Nilai tambah yang didapat jika buah
nangka diolah menjadi sirup, sari buah dan selai nangka diantaranya adalah
meningkatnya harga jual serta umur simpan produk menjadi lebih lama. Selain itu
juga dapat meningkatkan pendapatan dari petani
nangka di Gunungpati, serta produk nangka yang dihasilkan lebih aman bagi penderita asam
lambung karena jumlah gas yang dapat meningkatkan asam lambung dihasilkan lebih
sedikit dibandingkan dengan buah nangka segar. Produk
nangka yang dihasilkan diolah berdasarkan Standart Nasional Indonesia dengan nomor SNI 01-0222-1995, SNI 01-3544-1994, dan SNI
01-3746-2008 mengenai produk makanan
sirup, sari buah serta selai, sehingga dapat bersaing dengan produk-produk
sejenis di pasaran.
Pemanfaatan buah nangka menjadi sirup, sari buah dan selai diharapkan
dapat memberikan alternatif produk olahan pangan bagi para
petani nangka dalam rangka meningkatkan nilai jual nangka yang dihasilkan.
2 komentar:
ada nomer yang bisa di hubungi jika berminat selai nangkanya ?
Maaf untuk sekarang ini, olahan nangka sedang tidak diproduksi karena beberapa hal. Namun jika menginginkan untuk membeli produk kami, mungkin bisa kami sediakan. Untuk nomernya, silahkan hubungi nomer saya 085727897705. Trima kasih.
Posting Komentar