Gunungpati merupakan salah satu kecamatan dalam
lingkup Pemerintah Kota Semarang. Letaknya berada pada arah barat daya sekitar
17 km dari pusat kota Semarang, merupakan wilayah perbukitan dengan ketinggian
259 meter dari permukaan laut. Kecamatan ini merupakan daerah pengembangan kota
yang memiliki luas wilayah 5.399.085 Ha. Jumlah penduduknya mencapai
74.406 jiwa atau 21.378 KK yang terhimpun dari 16 kelurahan, 90 RW dan 428 RT.
Dari seluruh jumlah penduduk di kecamatan Gunungpati, 43677 orang termasuk usia
produktif. Akan tetapi dari jumlah penduduk usia produktif yang terdapat di Kecamatan
Gunungpati, sebanyak 9163 orang belum memiliki pekerjaan. Untuk rincian lebih lanjut bisa dilihat pada
Tabel 1.
No
|
Pekerjaan
|
Jumlah
(orang)
|
1
|
Petani
pemilik tanah
|
4224
|
2
|
Petani
penggarap tanah
|
2725
|
3
|
Petani
Penggarap/Penyekap
|
341
|
4
|
Buruh
tani
|
5400
|
5
|
Pengusaha
sedang/besar
|
253
|
6
|
Pengrajin/industri
kecil
|
300
|
7
|
Buruh
industry
|
8988
|
8
|
Buruh
bangunan
|
3175
|
9
|
Buruh
pertambangan
|
54
|
10
|
Buruh
perkebunan
|
75
|
11
|
Pedagang
|
2773
|
12
|
Pengangkutan
|
500
|
13
|
PNS
|
2439
|
14
|
ABRI
|
408
|
15
|
Pensiun
|
987
|
16
|
Peternak
|
1863
|
17
|
Lain-lain
|
9
|
|
Jumlah
|
34514
|
Tabel
1. Mata Pencaharian
Warga Gunung Pati
Sumber : Data Monografi Kecamatan Gunungpati
Dilihat
dari daftar pekerjaan masyarakat Gunungpati Semarang diatas tersebut, terlihat
bahwa sebagian besar masyarakat Gunungpati bermata pencaharian buruh industri
dan buruh tani. Dengan matapencaharian masyarakat gunungpati yang demikian
diperkirakan bahwa pendapatan mereka dibawah 1 juta perbulannya, pendapatan ini
jauh di bawah Pendapatan Regional per kapita kota semarang yakni sebesar
5.204.668,41 rupiah.
Gunungpati
merupakan daerah yang kaya akan produksi buah,
pada pertengahan tahun 2012 mencapai
86,3 ton. Sedangkan untuk produksi buah
nangka yaitu 3,242 ton. Selama ini buah nangka segar dari
Gunungpati hanya dipasarkan di pasar tradisional dan lapak buah tanpa ada
pengolahan khusus. Sedangkan
untuk masyarakat pada umumnya hanya dikonsumsi sebagai buah segar, baik secara langsung maupun sebagai tambahan pada minuman seperti es buah, sup buah,
kolak, dan sebagainya. Dengan dikonsumsi
seperti itu tidak sebanding dengan jumlah produksi
yang sangat melimpah dan apabila buah tersebut didiamkan selama 3 hari maka
buah nangka tersebut akan teroksidasi sehingga lama kelamaan buah nangka
tersebut akan membusuk. Oleh karena itu buah nangka yang tidak terjual atau
tidak terkonsumsi sering terbuang sia-sia disebabkan karena belum adanya
pengolahan buah nangka.
0 komentar:
Posting Komentar