Sabtu, 22 Juni 2013

Gambaran Umum Masyarakat Gunung Pati


Gunungpati merupakan salah satu kecamatan dalam lingkup Pemerintah Kota Semarang. Letaknya berada pada arah barat daya sekitar 17 km dari pusat kota Semarang, merupakan wilayah perbukitan dengan ketinggian 259 meter dari permukaan laut. Kecamatan ini merupakan daerah pengembangan kota yang memiliki luas wilayah 5.399.085 Ha. Jumlah penduduknya mencapai  74.406 jiwa atau 21.378 KK yang terhimpun dari 16 kelurahan, 90 RW dan 428 RT. Dari seluruh jumlah penduduk di kecamatan Gunungpati, 43677 orang termasuk usia produktif. Akan tetapi dari jumlah penduduk usia produktif yang terdapat di Kecamatan Gunungpati, sebanyak 9163 orang belum memiliki pekerjaan. Untuk rincian lebih lanjut bisa dilihat pada Tabel 1.


No
Pekerjaan
Jumlah (orang)
1
Petani pemilik tanah
4224
2
Petani penggarap tanah
2725
3
Petani Penggarap/Penyekap
341
4
Buruh tani
5400
5
Pengusaha sedang/besar
253
6
Pengrajin/industri kecil
300
7
Buruh industry
8988
8
Buruh bangunan
3175
9
Buruh pertambangan
54
10
Buruh perkebunan
75
11
Pedagang
2773
12
Pengangkutan
500
13
PNS
2439
14
ABRI
408
15
Pensiun
987
16
Peternak
1863
17
Lain-lain
9

Jumlah
34514

Tabel 1. Mata Pencaharian Warga Gunung  Pati
Sumber : Data Monografi Kecamatan Gunungpati
Dilihat dari daftar pekerjaan masyarakat Gunungpati Semarang diatas tersebut, terlihat bahwa sebagian besar masyarakat Gunungpati bermata pencaharian buruh industri dan buruh tani. Dengan matapencaharian masyarakat gunungpati yang demikian diperkirakan bahwa pendapatan mereka dibawah 1 juta perbulannya, pendapatan ini jauh di bawah Pendapatan Regional per kapita kota semarang yakni sebesar 5.204.668,41 rupiah.
Gunungpati merupakan daerah yang kaya akan produksi buah, pada pertengahan tahun 2012 mencapai 86,3 ton. Sedangkan untuk produksi  buah nangka yaitu 3,242 ton. Selama ini buah nangka segar dari Gunungpati hanya dipasarkan di pasar tradisional dan lapak buah tanpa ada pengolahan khusus. Sedangkan untuk masyarakat pada umumnya hanya dikonsumsi sebagai buah segar, baik secara langsung maupun sebagai tambahan  pada minuman seperti es buah, sup buah, kolak, dan sebagainya. Dengan dikonsumsi seperti itu tidak sebanding dengan jumlah produksi yang sangat melimpah dan apabila buah tersebut didiamkan selama 3 hari maka buah nangka tersebut akan teroksidasi sehingga lama kelamaan buah nangka tersebut akan membusuk. Oleh karena itu buah nangka yang tidak terjual atau tidak terkonsumsi sering terbuang sia-sia disebabkan karena belum adanya pengolahan buah nangka.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blog Template by SuckMyLolly.com