Sabtu, 22 Juni 2013

Kandungan gizi nangka dan pemanfaatanya

Perlu diketahui bahwa tanaman nangka termasuk tumbuhan tahunan (perennial). Dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan, kedudukan tanaman nangka dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Rukmana, 2008) :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledenae
Ordo : Morales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : A. Heterophyllus Lamk.
Sedangkan kandungan gizi buah nangka per 100 gram dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Komposisi Gizi pada Nangka Muda dan Nangka Masak

Komponen gizi
Nangka Muda
Nangka Masak
Energi (kkal)
51
106
Protein (g)
2,0
1,2
Lemak (g)
0,4
0,3
Karbohidrat (g)
11,3
27,6
Kalsium (mg)
45
20
Fosfor (mg)
29
19
Besi (mg)
0,5
0,9
Vitamin A (SI)
25
330
Vitamin B1 (mg)
0,07
0,07
Vitamin C (mg)
9
7
Air (g)
85,4
70
 
Sumber : Direktorat Gizi, Depkes
Dengan melihat tabel komposisi gizi buah nangka, dapat diketahui bahwa buah nangka memiliki kandungan gizi yang baik. Oleh karena itu sangat disayangkan apabila buah nangka tidak diolah secara maksimal, sehingga perlu dilakukan pengolahan buah nangka agar tidak terbuang sia-sia.  Adapun produk alternatif olahan buah nangka yaitu keripik nangka, sirup nangka, sari buah nangka, selai nangka, dodol nangka, dan bubur nangka.
Dari beberapa macam olahan tersebut, terdapat olahan yang memiliki proses produksi yang hampir sama, yaitu sari buah nangka, sirup buah nangka, dan selai nangka. Mula-mula buah nangka segar diblender menggunakan juicer, lalu hasilnya disaring untuk pemisahan antara filtrat dan endapannya. Filtrat digunakan untuk pembuatan sirup buah dan selai buah nangka. Perbedaan antara dua produk ini dalam hal kadar airnya, produk sari buah memiliki kadar air lebih banyak dibandingkan sirup dengan perbandingan 3:1. Sedangkan endapan yang dihasilkan digunakan untuk pembuataan selai buah nangka. Dengan proses ini tidak akan limbah yang dihasilkan. Oleh karena itu pengolahan nangka menjadi produk sirup, sari buah dan selai yang akan dilakukan dalam penyuluhan dan pelatihan nantinya.
Adapun produk yang dihasilkan disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) SNI 01-0222-1995, SNI 01-3544-1994, dan SNI 01-3746-2008  berikut agar produk yang dihasilkan dapat dijual pada khalayak umum.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blog Template by SuckMyLolly.com